Tuesday, January 10, 2012

A Journey to Wedding

Lama gak nge-blog, karna smakin  disibukkan sama urusan menjelang pernikahan tgl 19 - 20 November 2011, skarang baru sempet deh crita...

Ternyata dalam hubungan untuk menuju ke jenjang pernikahan itu susah-susah gampang.. Dibilang susah karena memang semuanya menjadi terasa complicated, bahkan untuk hal yang terlihat sepele sekalipun. Dibilang gampang, karena asalkan dari awal memang sudah dipersiapkan mental dan energi untuk itu, dan ada kerjasama yang baik antara kedua belah pihak, smua hal yang tadinya complicated jadi terasa lebih mudah untuk dijalani. Dan Alhamdulillah, acara hajatan pernikahanku kemarin pun bisa berjalan dengan lancar mulai dari awal hingga akhir acara.

Tahap awal yang kulakukan pertama kali  adalah hunting kain kebaya untuk seragam keluarga dan kebaya untuk akad, aku bolak-balik ke Solo waktu itu sm ibu dan calon suami. hehehe... Jangan lupa juga coret-coret daftar nama orang-orang yang akan diundang untuk estimasi kapasitas gedung. Waktu itu diselingi prosesi lamaran secara resmi yg dilakukan oleh kedua belah pihak keluarga besar masing-masing dan menentukan tanggal untuk akad dan resepsi karena keluarga ingin resepsi dilakukan pada siang hari agar keluarga dari luar kota bisa hadir. 


Kemudian tahap kedua, mencari gedung. Sebenarnya dari jauhari sudah dilakukan, akan tetapi hanya sebatas survey. Survey ini penting dilakukan untuk referensi dan prepare biaya gedung, fasilitas, dan catering (kalau ingin yang 1 paket). Namun karena pada waktu itu belum ada penetapan tanggal, jadi kami hanya menentukan secara "tidak resmi" gedung yang kami sepakati. Nah...berhubung waktunya mepet karena acara lamaran sempat tertunda beberapa minggu, ketika gedung yang kami inginkan sudah tidak bisa diboking pada tanggal 20 November 2011, bisa dimaklumi karena itu tanggal cantik yaa 20-11-2011. Jadilah kami muter-muter lagi mencari gedung yang sesuai kriteria kami dan masih bisa diboking tgl 20 November. Ada beberapa kriteria gedung yang menurut kami sesuai antara lain :
  • Kapasitas gedung sesuai dengan jumlah tamu undangan (mencukupi dalam arti tidak terlalu sempit, namun jg tidak terlalu luas -estimasi undangan 1100 - maka disesuaikan untuk kurang lebih tamu 2x1100=2200 )
  • Mengingat undangan yang disebar juga tidak sedikit, maka diperkirakan membutuhkan lahan untuk parkir yang luas dan sebisa mungkin tidak membuat kemacetan lalu lintas. Kami mengutamakan gedung yang tidak berada di tengah kota, karena itu akan menjadi salahsatu faktor kemacetan dan apalagi acaranya siang jadi bakal terasa skali panas dan macet itu bisa bikin mood gak bagus.  :D. Maka alternatif gedung yang sesuai dengan itu adalah yang terletak di lingkungan kampus atau gedung-gedung yang letaknya agak di pinggiran tapi masih bisa dijangkau.
  • Biaya Sewa. Harus diperhatikan juga dari besarnya biaya sewa gedung itu Anda mendapat fasilitas apa saja, seperti AC, Listrik, Genset, LCD, Kursi Tamu, Biaya Parkir, Keamanan, dsb.
  • Oiya karena kami menikah di bulan November, sementara cuaca sedang tidak bisa ditebak, maka kami mencari gedung yang indoor untuk mengantisipasi cuaca. 
Itulah beberapa kriteria gedung yang kami inginkan. Semua itu tergantung selera orang masing-maisng juga sih, dan Alhamdulillah setelah muter-muter sampai jauh ternyata malah mendapat gedung yang dekat dengan rumah, lahan parkir luas, biaya sewa sangat terjangkau, dan gedungnya semi outdoor (Beda dengan pendopo). Kami mendapatkan gedung di Aula Masjid KHA Dahlan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.  Ini dia gedungnya kalo mau lihat.


Pintu Masuk

View Luar

Dalam Aula

View Luar dilihat dari sisi belakang Aula

Ruang Aula

Lorong Menuju Aula

Halaman Luar

Masjid diatas Aula












 Nah setelah dapat gedung, segera kami hubungi catering yang telah kami datangi sebelumnya, namun kasusnya sama juga kaya gedung tadi, karena penetapan tanggalnya menyusul jadi untuk tanggal 20 November sudah penuh dan tidak menerima pesanan lagi, jadilah kami mencari catering lain yang kira-kira memiliki kualitas yang sama dengan catering yang sebelumnya. 

Dari pengalamanku kemarin, aku bisa menyimpulkan beberapa tips untuk Anda yang mempunyai rencana menikah dan ingin  mengurus segala sesuatunya sendiri (tanpa menggunakan jasa Wedding Organizer) .
  1. Bikin daftar nama orang-orang yang akan Anda undang untuk perkiraan kasar (corat-coret dulu gapapa, nanti biasanya Anda akan melakukan sortir secara berulang jika ingin menekan budget). Ini penting untuk referensi mencari gedung. Dalam tahap ini, sekalian buat daftar panitia lalu konfirmasi ke orang-orang tersebut untuk bersedia atau tidaknya, dan pada tanggal yang telah ditetapkan dalam keadaan free.
  2. Jika sudah mendapat ketetapan tanggal, maka segera boking gedung yang Anda inginkan dan juga catering, pilih paket dan menu yang sesuai keinginan Anda dan minta print out estimasi biaya catering keseluruhan untuk persiapan biaya. Jika Anda merasa hasil print out tersebut terlalu memakan biaya, Anda bisa mendiskusikan dengan pihak catering untuk menekan biaya, bisa dengan mengurangi beberapa menu yang dirasa tidak terlalu penting, dan juga bisa mengurangi jumlah pesanan, dengan catatan dengan jumlah itu masih bisa untuk cadangan catering untuk berjaga-jaga agar tidak kehabisan catering sementara tamu masih banyak.
  3. Kemudian jika Anda ingin membagikan seragam untuk panitia dan keluarga besar, segera hunting dan beli kain untuk seragam. Apalagi untuk musim nikah, biasanya para penjahit juga sudah banyak pesanan, maka akan lebih baik jika kain seragam bisa dibagikan beberapa bulan sebelum hari H. Dan segera ke penjahit langganan Anda untuk membuat kebaya atau gaun yang akan Anda gunakan pada hari H.
  4. Segera pesan undangan, untuk model yang soft cover biasanya minimal 2 minggu sudah jadi, kalau Anda ingin yang desainnya unik dan terkesan membutuhkan detail yang banyak dan bagus biasanya akan lebih memakan waktu. Usahakan undangan jadi 1 bulan atau 3 minggu sebelum hari H sehingga bisa segera dikirim.
  5. Tentukan jasa perias pengantin, Anda bisa tanyakan ke rekan atau saudara yang pernah menggunakan jasa perias pengantin dan jika sudah mantap, segera datangi dan buat kesepakatan jika pada hari H masih bisa menangani rias, jika tidak biasanya akan dioper ke perias yang menjadi rekanan atau Anda bisa mencari perias lain.
  6. Hunting jasa dokumentasi untuk foto dan video, apalagi jika Anda ingin melakukan foto pre wedding, dan foto tersebut akan dimasukkan ke dalam undangan, brarti Anda harus melakukan foto sebelum Anda memesan undangan.  Namun bila hanya akan dipajang di gedung, sesi foto bisa dilakukan kapan saja tergantung hasil kesepakatan Anda dengan fotografernya.
  7. Cari souvenir yang disesuaikan dengan budget Anda.
  8. Jangan lupa untuk dekorasi, cari referensi vendor dekorasi yang banyak, lihat hasil-hasil karyanya, kalau ada yang sesuai dengan dekorasi impian Anda, segera hubungi vendor tersebut dan negosiasi biaya yang dibutuhkan. Sebisa mungkin taken pihak dekorasi  minimal 2 atau 3 bulan sebelum hari H, agar mereka bisa segera memesan bunga segar dari produsen bunga yang menjadi partner mereka, mengingat untuk pernikahan biasanya akan banyak sekali pesanan bunga. Alhamdulillah kmaren saya mendapat jasa dekorasi yang bisa memenuhi desain dekorasi yang saya inginkan, sesuai konsep wedding saya, dan bisa berkomunikasi dengan baik serta bisa negosiasi biaya. :)
  9. Paling tidak diadakan rapat panitia, minimal 2x, ada rapat panitia kecil yaitu rapat yang dihadiri oleh orang-orang tertentu yang diberi tanggung jawab dalam bidang-bidang yang terkait dalam persiapan acara dari awal hingga akhir. Kemudian ada rapat keseluruhan panitia, dihadiri oleh keseluruhan orang-orang yang terkait dalam acara tersebut. Terakhir kalinya ada rapat pemantapan untuk lebih memudahkan dalam koordinasi. Buat buku panitia yang benar-benar menjelaskan secara detail detiap acara, baik itu waktu , tempat, jenis acaranya, dsb.
  10. Jalin komunikasi yang baik dan intens dengan vendor-vendor terkait agar  Anda mendapatkan hasil yang terbaik sesuai dengan konsep pernikahan yang Anda inginkan. 
  11. 2 minggu sebelum hari H, sebisa mungkin Anda sudah tidak mengurusi segala persiapan, percayakan pada panitia yang sudah dibentuk. Untuk mengurangi stres, gunakan waktu untuk istirahat, atau merawat diri dan sebagainya, agar aura Anda akan terlihat memancar pada saat hari H.
Itu tadi pengalamanku waktu kmarin mengurusi weddingku sendri. Capek tapi rasanya seneng, excited karena bisa mengaplikasikan konsep wedding sesuai yang aku inginkan.

Akan selalu ada pro dan kontra, baik antara Anda dengan pasangan, atau dari keluarga kedua belah pihak. Namun semua itu akan bisa diatasi dengan adanya komunikasi yang baik, dan yang penting butuh kesabaran. Apalagi jika berhubungan dengan kehendak orang tua yang kadang ada yang tidak sesuai dengan keinginan kita, sabar adalah kuncinya. Ridho Allah, Ridho Orang Tua. Itu prinsip yang Insya Allah akan selalu aku jaga dan terapkan ke diriku sendiri. Dan Alhamdulillah, telah berhasil melewati semua itu, kemudahan datang dengan sendirinya, malah lebih dari yang kita inginkan. :)

"Getting married is a way to show family and friends that you have a successful personal life.  It's like the ultimate merit badge" -Andrew Cherlin, The Marriage-Go-Round, 2009 -
.


Referensi artikel utk  persiapan menikah pada saat bekerja :  Memanfaatkan waktu Kerja Untuk Persiapan Menikah

2 comments: